Setelah Ditahan Imbang Bahrain, Timnas Garuda Kalah Dari China

( Para punggawa timnas Garuda, saat nyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. )

7detik.com - Jakarta - Timnas Indonesia mengalami kekalahan pertama dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 Putaran Ketiga Grup C melawan Timnas China di Qingdao Youth Football Stadium, China. Meski anak-anak Garuda asuhan Shin Tae Young itu mendominasi sepanjang laga, mereka akhirnya harus menyerah 1 - 2 dari anak asuh Branko Ivancovic. Selasa (15/10/2024)

Hasil ini membuat Marselino Ferdinand dan rekan-rekannya tetap berada di posisi 5 Klasemen Grup C, setelah sebelumnya hanya puas meraih 1 poin ketika bertanding melawan Bahrain. Timnas Garuda mengoleksi 3 poin dari tiga kali laga dengan hasil seri melawan Arab Saudi (1-1), Australia (0-0), dan Bahrain (2-2) 

Sedangkan China dengan nilai poin sama, namun tetap berada di juru kunci karena kalah selisih gol (-9) dari Indonesia, setelah sebelumnya mereka mengalami kekalahan beruntun dari Jepang(0-7), Arab Saudi (1-2), dan Australia (1-3)

China sendiri pada pertandingan semalam, berhasil memanfaatkan 2 peluang yang membuahkan 2 gol di babak pertama, yang masing-masing dicetak oleh Berham Abduweli pada menit ke-21, dan Zhan Yuning di menit ke-44. 

Indonesia baru bisa membalas kedua gol tersebut di menit ke-86 melalui gol yang dilesakkan oleh Thom Haye. Secara statistik, Anak-anak Garuda mendominasi penguasaan bola hingga 76% berbanding dengan China yang hanya memiliki penguasaan bola 24%.

Sementara untuk operan di antara sesama pemain, Indonesia berhasil melakukan 604 kali operan dengan akurasi hampir 83%, China hanya melakukan 193 operan dengan akurasi hampir 50%. Untuk tendangan ke arah gawang, Indonesia mencatatkan 6 kali tembakan, sedangkan China hanya 3 kali, namun dua di antaranya berbuah gol. 

Dalam konferensi pers seusai pertandingan, Shin Tae Young mengungkapkan mengapa Indonesia bisa dikalahkan oleh China dalam pertandingan tersebut,

"Kekalahan kami malam ini, murni karena kesalahan bek yang kurang disiplin dan salah mengantisipasi kemelut dan pergerakan pemain China di depan gawang, tetapi selain itu, kami tidak menyangka bahwa Timnas China akan memainkan sepakbola klasik, dengan umpan-umpan panjang dan hanya Kick and Rush saja." Ungkap Shin Tae Young.

Sebelum bertandang ke China, Timnas Indonesia juga melakukan pertandingan melawan Timnas Bahrain di Bahrain National Stadium pada Kamis 10 Oktober 2024 lalu, dan hanya puas membawa satu poin setelah ditahan imbang 2-2 oleh anak asuh Pelatih Dragan Talajic. 

Namun hasil pertandingan itu menjadi viral ke seluruh media dunia, karena ketidakpuasan seluruh Timnas Garuda dan masyarakat pecinta bola Indonesia atas tindakan pemimpin pertandingan, Wasit Ahmed Al Kaf yang terlihat tidak fair saat memimpin, terutama di menit akhir babak kedua

Wasit asal Oman tersebut dinilai sengaja tidak meniup peluit akhir, meski tambahan waktu yang ia tetapkan telah melebihi batasnya. Saat itu Timnas Indonesia telah berhasil membalikkan keadaan menjadi 2-1 dan tinggal bersorak memetik 3 poin

Namun karena tambahan waktu yang terlalu panjang tersebut, membuat para pemain Garuda tidak fokus, sehingga di menit ke 99 penyerang Bahrain, Mohammed Jasim Marhoon berhasil memasukkan bola ke gawang Indonesia yang dikawal Martin Paes untuk menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Seusai laga, saat konferensi Pers pun, Pelatih Shin Tae Young menyoroti kinerja wasit, bahkan ia enggan disalami oleh panitia pertandingan. 

PSSI pun dalam hitungan jam segera melayangkan nota protes ke AFC, sementara netizen Indonesia menyerbu kolom komentar akun Instagram Wasit Ahmed Al Kaf, Official Federasi Sepakbola Bahrain, para pemain Timnas Bahrain, Media-media Bahrain, Kedutaan Besar Bahrain untuk Indonesia dan apapun terkait Bahrain, dengan komentar, "90+6 = 99" merujuk kepada jumlah tambahan waktu yang diberikan oleh Wasit Ahmed Al Kaf, komentar lain yang juga viral adalah hastag AFC Mafia.

( Wahyu Toveng: Dari Live Info)