Tanah Uzlah, Bukit Lebah Subang, Yang Menjadi Alternatif Di Akhir Zaman

( Bukit Lebah Subang )

( Suasana Bukit Lebah Subang, Nuansa Untuk Uzlah )

7detik.com - Opini Dakwah -
Tempatnya sejuk, dan lokasinya juga sangat mudah di jangkau, tepatnya di Subang, ada tempat bernama bukit lebah, di mana tempat ini adalah pusatnya majelis gerakan akhir zaman yang khusus membicarakan tentang akhir zaman, bukit lebah berdiri tahun 2022, didirikan oleh Diki Candra selaku penanggung jawab dan ketua dari majelis Gaza (gerakan akhir zaman)

Diki Candra lahir dari keluarga Ningrat pasangan dari Ayah Didi Kustami dan Ibu Nenden Zukiarti  pada bulan Agustus 1964 di Tasikmalaya, pendidikan S1 Akuntansi di A2B Jl. Merdeka Bandung, kemudian melanjutkan S2 Ekonomi Keuangan di Labora Jakarta.

Diki Candra memulai dakwah akhir zaman karena keyakinannya kepada mubasyirat atau petunjuk mimpi dari Muhammad qasim bin Abdul Karim, mimpi-mimpinya sesuai dengan syariat yang terdapat di dalam Al-quran dan hadis, dari sinilah penyebaran mimpi-mimpi yang di bawakan Muhammad qasim bin Abdul Karim tersebar luas berkat gerakan akhir zaman yang di ketuai oleh Diki Candra.

Majelis Gaza ini terdiri dari kurang lebih sekitar 2000 anggota. Keunggulan tanah uzlah bagi umat di ujung akhir zaman. Menjadi sebaik-baiknya manusia ;

“Sebaik-baik manusia ketika berhadapan dengan fitnah adalah ;
- Orang yang memegang tali kekang kudanya menghadapi musuh-musuh Allah. Ia menakuti-nakuti mereka dan merekapun menakut-nakutinya.
- Atau seseorang yang mengasingkan diri ke lereng-lereng gunung, demi menunaikan apa yang menjadi hak Allah”
(HR. Al Hakim 4/446).

Menjadi manusia paling utama ;

“Seseorang bertanya kepada Nabi ï·º : ‘siapakan manusia yang paling utama wahai Rasulullah?’ Nabi ï·º menjawab: ‘Orang yang berjihad dengan jiwanya dan hartanya di jalan Allah’. Lelaki tadi bertanya lagi: ‘lalu siapa?’. Nabi ï·º menjawab: ‘Lalu orang yang mengasingkan diri di lembah-lembah demi untuk menyembah Rabb-nya dan menjauhkan diri dari kebobrokan masyarakat'” (HR. Al Bukhari 7087)

MAMPU menyelamatkan agamanya ;

Rasulullah ï·º bersabda, "Tak lama lagi sebaik-baik harta seorang muslim adalah kambing yang ia gembalakan di lereng-lereng gunung dan tempat-tempat hujan turun, ia lari untuk menyelamatkan agamanya dari gelombang fitnah." (HR.Bukhari 6561)"

Mampu menghindari kemungkinan murtad karena dajjal.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah mengatakan; “Bukanlah sudah aku katakan bahwa itu adalah fitnah besar, di mana kaum Muslimin banyak yang murtad di tangan Dajjal.”
Sahabat bertanya; “Lalu apa yang sebaiknya kami lakukan apabila Dajjal muncul dan kami masih hidup?”. Rasulullah menjawab;  “Larilah kalian ke gunung dan jangan berada di jalannya (ditempat publik/ keramaian). Sungguh, tidak ada perkara yang lebih besar sejak Adam diciptakan hingga hari Kiamat kecuali perkara Dajjal (HR. Muslim - 2937).

Majelis Gaza tersebut bermaksud untuk menyadarkan umat agar menjauhi segala macam kesyirikan yang sekarang banyak merebak di negeri ini, agar masyarakat memahami bahwa kita sudah masuk kedalam fase akhir zaman maka Gaza dengan keilmuannya menjelaskan mengenai fenomena-fenomena yang terjadi sesuai Al-Qur'an dan hadits maupun dari segi mubasyirat atau mimpi yang benar.

Maksud dan Tujuan Majelis GAZA :
a. Menyampaikan informasi kepada semua pihak, bahwa kita sudah memasuki fase ujung akhir zaman. Fase sangat berat yang akan dialami umat manusia.
b. Menyampaikan informasi bahwa nubuwwah nabi Muhammad ï·º tentang mimpi-mimpi yang akan dialami umat di ujung akhir zaman, sudah terjadi saat ini.
c. Melakukan langkah-langkah yang diperlukan dalam antisipasi untuk menghadapi fase sangat berat yang sudah hampir tiba, agar bisa membantu umat manusia dari mana pun kelompok dan agamanya.

Majelis Gaza tersebut bukan hanya berdakwah dan menyebarkan ilmunya di bukit lebah yang menjadi tanah uzlah, namun merambah di media sosial seperti Facebook, tiktok, YouTube dll.

Gaza berdiri pada tahun 2020, selama 4 tahun jumblah anggotanya semakin bertambah dan kini mencapai kurang lebih 2000 orang dari berbagai daerah dan keaneka ragaman suku.

Bahkan majelis Gaza mengajak pemerintahan agar menjadi negara yang berperan dalam mempengaruhi dunia. Termasuk membebaskan berbagai ketidak adilan yang terjadi dibernagai belahan dunia.
 
( Penulis: Fajri Pahlawan)