7Detikdotcom MEDAN SUMATERA UTARA - Dalam upayanya memperjuangkan hak-hak Mantan Narapidana Terorisme (eks napiter-red), Tim Idensos Densus 88/AT wilayah Sumatera Utara estafet dari satu instansi ke instansi lain. Mulai dari Dinas Sosial Kota Medan, Dinas Sosial kab. Deli Serdang, Baznas Sumut sampai ke Dinas Ketahanan Pangan Sumatera Utara.
Ditemui di ruang
kerjanya, Prof. Hatta, ketua Baznas Sumut, manyambut hangat
rombongan yang dipimpin oleh Iptu Parman selaku Katim Idensos Densus
88/AT wilayah Sumatera Utara. "Pada prinsipnya, Baznas Sumatera Utara
sangat terbuka dan siap untuk berkolaborasi dengan Densus 88/AT dalam
membantu dan membina para eks napiter di Sumatera Utara, tentunya mereka
yang telah sadar dan kembali ke pangkuan NKRI", sambutnya hangat pada
Senin (13/1) siang.
Turut
hadir pula dalam pertemuan itu : Wakil Ketua I, Drs. Musaddad Lubis,
M.Ag membidangi pengumpulan, Wakil Ketua II, Dr. H. Sultoni trikusuma,
MA membidangi pendistirbusian & pendayagunaan, Wakil Ketua III,
Armansyah, SE, M.Psi membidangi Perencanaan & Pelaporan serta
Sekretaris Pelaksana, Sofian Arisyandi, ST.
Dalam
pemaparannya, Iptu Parman mengingatkan bahwa eks napiter yang telah
berubah, sadar dan kembali ke pangkuan NKRI merupakan tanggung jawab
bersama segenap komponen bangsa. "Jangan sampai mereka (eks napiter-red)
mengira bahwa mereka diabaikan dan tidak diperhatikan sehingga mereka
merasa termarginalkan. Akhirnya mereka jenuh, bisa-bisa kembali ke
pemahamannya yang lama" terang sosok perwira berdarah jawa tersebut.
Rony
Syamsuri Lubis selaku eks napiter yang kini aktif sebagai ketua Yayasan
Dakwah Sosial Forum Ukhuwah Binaa'ul Ummah (YDS FUBU) yang turut hadir
guna mempersentasekan program-program yayasan eks napiter yang kini
diasuhnya memaparkan bahwa sesungguhnya para eks naputer ini memiliki
keterampilan-keterampilan yang positif yang layak untuk dikembangkan.
"Kami para eks napiter sebenarnya orang-orang yang memiliki semangat
yang tinggi dalam perbaikan dan kebaikan. Hanya saja kami salah dalam
melangkah dan memahami agama secara parsial. Tapi potensi-potensi yang
kami miliki cukup berlimpah, sehingga menurut hemat saya sangat layak
untuk diorbitkan. Misalnya saya dan beberapa ikhwan eks napiter yang
saat ini berprofesi sebagai wartawan di media online 7detik.com" beber kabiro 7detik.com itu bersemangat.
Pada Senin (20/1/25) Tim Idensos Densus 88/AT kembali menyambangi instansi pemerintah lainnya. Kali ini tim Idensos bersama eks napiter yang tergabung di YDS FUBU mengantarkan surat permohonan audiensi YDS FUBU pada Dinas Ketahanan Pangan.
( gerakan sosial terus dilakukan pihak eks Napiter, dengan lakukan audensi kebberapa badan - dinas terkait di sumatera utara.) |
Pada Senin (20/1/25) Tim Idensos Densus 88/AT kembali menyambangi instansi pemerintah lainnya. Kali ini tim Idensos bersama eks napiter yang tergabung di YDS FUBU mengantarkan surat permohonan audiensi YDS FUBU pada Dinas Ketahanan Pangan.
Saat
dikonfirmasi awak media terkait pelayanan yang diberikan tim Idensos
Densus 88/AT, Iptu Parman menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan
tanggung jawab moral Densus 88/AT pada warga binaan eks napiter.
"Sebenarnya Densus 88 ini kan satuan penindakan, artinya tidak
bertanggung jawab pada pasca penindakan atau setelah bebas. Namun sisi
kemanusiaan kita terusik saat melihat ikhwan-ikhwan eks napiter
mengalami kesulitan lalu mereka mengadu kepada kita, maka sedapat
mungkin kami membantu." Tandasnya.